BELAJAR PADA LEBAH MADU

Pernahkah kita sesekali memperhatikan ketertarikan manusia akan mahluk hidup lain di sekelilingnya? Ketertarikan yang sering kali disebabkan oleh daya tarik sifat, karakter, dan tingkah laku unik suatu mahluk hidup yang mungkin tidak dimiliki oleh manusia itu sendiri. Continue reading

Posted in Keteladanan, Teropong Negeri Emas | Tagged , | Leave a comment

KEMBALI KE KARAKTER INDONESIA

“We pay little heed to our native spiritual resources and our own intellectual heritage; instead, we think first of importing foreign principles and methods, or borrowing customs and laws from across the deserts and beyond the seas… we turn our eyes to Europe, America, or Russia, and we expect to import from there solutions to our problems.”

Itulah kutipan dari Sayyid Qutb; seorang penulis, pengajar, dan pemimpin Persaudaraan Muslim Mesir (tahun 1950-1960an) yang dikemudian hari menjadi inspirator bagi pelbagai gerakan Islam garis keras di seluruh dunia.

Tuhan sudah menggariskan bahwa bersama kesulitan itu ada kemudahan, itu artinya disetiap semua permasalahan dalam kehidupan, mulai dari berbangsa hingga ke lingkup pribadi sekalipun selalu saja ada jawaban dan solusinya. Termasuk dalam kehidupan berbangsa di Indonesia yang selalu diterpa oleh masalah dan musibah bertubi-tubi, mulai dari krisis moneter tahun 1997 hingga kasus Nazaruddin di tahun 2011, sebenarnya dapat terselesaikan oleh solusi yang mengikuti masalah itu sendiri. Solusi itu tak lain adalah moralitas manusia Indonesia yang membudaya dan mengakar menjadi karakter bangsa Indonesia. Continue reading

Posted in Berbagi, Repost, Suara Alumni ESQ, Teropong Negeri Emas | 3 Comments

BERTAHAN HIDUP DALAM BENANG KUSUT

Setelah mengikuti training ESQ kelas Eksekutif, salah seorang bapak yang juga menjadi peserta training datang menghapiriku dan berkata “jika saja para wakil rakyat di DPR itu ikut training ini maka bangsa ini akan menjadi bangsa yang besar dan disegani oleh negara lain” ucapnya sembari meneteskan air mata. “Asal tahu saja, saya sudah habiskan 2 milyar rupiah untuk menjadi anggota dewan dan ternyata masih juga gagal. Kalau saja uang itu saya pergunakan untuk mengikutkan orang training ESQ…” lanjutnya. Continue reading

Posted in Repost, Teropong Negeri Emas, Uncategorized | Leave a comment

Mengenang Kepahlawanan Robert (Bobby) Earl Freeberg

Penulis : Sirpa Alexander – California

Tulisan ini ditayangkan sebelumnya di Kolom Kita

Orangtua mana yang tidak gundah perasaannya jika salah satu anak kesayangannya tidak ada berita sama sekali. Terlebih, jika anak kesayangannya pergi menuju medan perang.

Adalah Robert Earl Freeberg, seorang mantan farm boy yang berasal dari Kansas, USA. Ia merasa tidak kerasan tinggal bersama orangtuanya di pedesaan yang sepi dan bekerja di pertanian. Sebagai anak muda, jiwa mudanya selalu memberontak. Ia ingin melakukan sesuatu yang berbau petualangan.

Lalu, Bobby Freeberg mendaftarkan diri untuk menjadi serdadu di US Navy yang akan dikirim ke benua Eropa. Selain dirinya, kedua saudara kandungnya pun ikut mendaftar sebagai serdadu. Mengingat kebutuhan tenaga pilot, saat itu, dirasa sangat mendesak, ia mendapat kursus kilat untuk menjadi pilot pesawat terbang. Continue reading

Posted in Keteladanan, Repost | 1 Comment

EVOLUSI MUNDUR DUNIA PENDIDIKAN

Sekitar tahun 1960-1970 Indonesia mengirimkan tenaga pengajar (guru) ke Malaysia atas permintaan pemerintah Malaysia karena pertimbangan bahwa kualitas guru di Indonesia memang sangat baik serta pertimbangan kesamaan budaya dan bahasa antara kedua negara. Tak hanya Malaysia, Singapura dan Thailand pun turut serta belajar ke Indonesia dikala itu. Waktu berlalu, lantas bagaimanakah wajah pendidikan Indonesia sekarang? Continue reading

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Bung Hatta, Kejujuran, dan Sepatu Bally yang tak Terbeli

Penulis : Anies R. Handini

Ditayangkan sebelumnya di esq-news.com

Bung Hatta terkenal dengan sikapnya yang selalu jujur, santun, dan hemat, selain pandai serta memiliki keberanian dalam diplomasi yang sudah terbuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa menuju gerbang kemerdekaan. Meutia Farida Hatta Swasono, putri sulung Bung Hatta menulis di Harian Kompas (9/8/2002): “Keluargaku bukan keluarga yang mengejar kemewahan hidup. Bukan hanya ayahku saja yang berprinsip demikian, namun juga ibuku, Ibu Rahmi Hatta. ‘Kita sdh cukup hidup begini, yg kita miliki hanya nama baik, itu yang harus kita jaga terus,’ kenang Meutia Hatta sambil menirukan kata-kata sang Ayah kepada ibunya.” Continue reading

Posted in Berbagi, Keteladanan, Repost, Suara Alumni ESQ, Teropong Negeri Emas | Leave a comment

MUDAH BICARA SULIT BERBUAT

Pada Pemilihan Umum 2009 yang lalu beberapa  orang mendadak terkenal di kalangan masyarakat. Berbagai iklan dalam bentuk spanduk, baliho, hingga flyer tertempel di tembok atau pepohonan pinggir jalan. Dari manusia yang berstatus biasa-biasa (bahkan namanya tidak pernah terdengar) mendadak jadi tokoh masyarakat yang mewakili suatu daerah dalam perolehan suara (walau yang bersangkutan tidak berdomisili di daerah tersebut). Continue reading

Posted in Uncategorized | 2 Comments

AGITASI TRANSKRIPSI

Presiden RI pertama, Soekarno pernah berkata, “Bapak makan anak adalah hal yang lumrah (wajar) dalam sebuah revolusi”. Di lain kesempatan ia pernah berkata “Siapa saja yang mencoba melawan, akan saya gebuki”. Continue reading

Posted in Berbagi, Repost, Teropong Negeri Emas | Tagged , | Leave a comment