BELAJAR PADA LEBAH MADU

Pernahkah kita sesekali memperhatikan ketertarikan manusia akan mahluk hidup lain di sekelilingnya? Ketertarikan yang sering kali disebabkan oleh daya tarik sifat, karakter, dan tingkah laku unik suatu mahluk hidup yang mungkin tidak dimiliki oleh manusia itu sendiri.

Ketertarikan manusia tersebut sering diekspresikan melalui penggunaan simbol mahluk hidup seperti hewan atau tumbuhan untuk menggambarkan karakter atau sifat dari suatu kelompok atau individu manusia; sebagai contoh penggunaan simbol burung dan buah-buahan sebagai maskot suatu negara atau suatu kota serta penggunaan simbol mamalia atau tumbuhan sebagai lambang suatu partai atau klub olahraga dan lain sebagainya. Penggunaan simbol binatang dan tumbuhan ini jamak digunakan sebagai sarana informasi sederhana yang menggambarkan latar belakang pembentukan suatu kumpulan atau penggambaran sifat dan karakter individu manusia, sebut saja jargonnya Muhammad Ali yang menggunakan binatang sebagai penggambaran karakter dirinya “Float like a butterfly, sting like a bee”.

Penyebutan nama mahluk hidup terkadang juga digunakan manusia sebagai istilah atau ungkapan yang bersifat positif dan negatif dalam berkomunikasi; misalnya penggunaan bunga sebagai simbol romantisme dan ungkapan perasaan lainnya, atau penggunaan beberapa nama hewan sebagai cacian dan sindiran. Dari sekian banyak mahluk hidup khususnya hewan yang saya ketahui, lebah madu (Apis sp.) adalah salah satu hewan yang jarang dikonotasikan dengan penggambaran hal yang buruk, baik secara nama maupun hasil produksinya. Lihat saja penggunaan istilah madu (baca: honey) yang sering digunakan manusia sebagai panggilan sayang pada pasangannya.

Di lain sisi, hampir semua agama di dunia telah menyebutkan madu sebagai sesuatu yang baik bagi manusia sebagai sesuatu yang baik, bahkan ajaran Islam telah menggunakan lebah madu sebagai penggambaran karakter para pengikutnya lalu nama lebah madu pun diabadikan sebagai nama salah satu surah di dalam kitab suci Al-Qur’an (Surah A-Nahl).
Karakter, sifat dan hikmah yang dapat dipetik.

Lebah madu sering dipergunakan manusia sebagai acuan dalam berperilaku, seperti apakah sebenarnya sifat dan karakter lebah madu? Berikut adalah pelbagai sifat dan karakter dari lebah madu serta beberapa pelajaran yang dapat dipetik oleh manusia:

1. Profesional dalam berorganisasi dan membangun wadah organisasi

Sifat Lebah Madu :
Dalam suatu koloni lebah madu selalu terdiri atas 3 jenis, yang masing-masing memiliki fungsi dan tugas spesifik yaitu Lebah Ratu, Lebah Pejantan, dan Lebah Pekerja.

Lebah Ratu berfungsi sebagai pimpinan koloni yang berkuasa atas kelangsungan hidup koloni seperti penentuan lokasi hidup koloni dan bertelur. Lebah Pekerja berfungsi sebagai penyedia makanan bagi seluruh koloni serta menjaga koloni dari serangan musuh, sedangkan Lebah Pejantan berfungsi sebagai pasangan kawin bagi lebah ratu dan langsung mati setelah kawin dengan ratu.

Jika dalam satu koloni terdapat lebih dari 1 lebah ratu maka kemungkinan yang akan terjadi adalah calon ratu muda akan dibunuh oleh lebah pekerja atau calon ratu dibiarkan hidup untuk menjadi ratu dan membawa sebagian koloni guna membentuk koloni baru, itu artinya dalam suatu koloni selalu hanya akan ada satu ratu lebah.

Keunggulan Lebah madu juga ditunjukkan dengan bagaimana mereka membangun sarang. Sarang berfungsi sebagai tempat hidup koloni dengan bentuk segi enam (heksagonal) sempurna dengan ukuran yang sama. Berdasarkan penelitian, bentuk heksagonal adalah bentuk terbaik dan teroptimal dalam pemanfataan ruang dibandingkan bentuk lainnya. Sarang tersebut dibuat dari zat lilin (hasil sekresi tubuhnya) dan difungsikan untuk menjamin kelangsungan hidup koloni yaitu sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi pertumbuhan larva lebah serta tempat penyimpanan makanan koloni.

Pelajaran :


Setiap manusia memiliki keunikan dan keunggulan yang berbeda satu sama lain, keunikan tersebut akan saling melengkapi jika disatukan. Di koloni lebah madu hanya ada 1 ratu maka hanya akan ada satu garis komando disana, sehingga tidak akan ada kebijakan yang tumpang tindih atau bertentangan. Ibarat suatu sistem tata surya yang hanya memiliki 1 matahari sebagai pusat orbit, maka untuk menghindari hancurnya suatu organisasi maka seyogyanya dalam suatu organisasi dipimpin oleh seorang pimpinan. Organisasi akan berjalan dengan baik manakala tiap-tiap anggota bekerja bersama (berjamaah) dan saling melindungi serta tunduk pada satu pimpinan.

Dalam membangun wadah organisasi harus dilandaskan pada asas profesionalisme dengan memperhatikan fungsi dan estetikanya untuk kesejahteraan masing-masing anggota organisasi, ibarat sebuah tempat tinggal yang menjadi tempat bernaung yang aman dan nyaman untuk tumbuh dan berkembang seluruh anggota organisasi.

2. Mengambil yang baik dari tempat baik dan menghasilkan yang terbaik

Sifat Lebah Madu :
Lebah madu hanya mengumpulkan makanan berupa nektar, pollen, royal jelly dari bunga lalu menghasilkan makanan yang tidak hanya bermanfaat bagi koloni namun juga bermanfaat bagi manusia. Lebah madu tidak pernah mengumpulkan makanan dari tempat sampah atau tempat jorok lainnya sehingga hasil produksi lebah madu akan selalu sehat dan menyehatkan. Tidak hanya menghasilkan madu, propolis, dan royal jelly, namun lebah madu juga membantu penyerbukan bunga yang dihinggapinya karena pollen yang dikumpulkan di kaki lebah madu akan membuahi bunga lain yang dihinggapinya untuk dapat menghasilkan buah.

Saat ini sengat lebah telah dimanfaatkan oleh beberapa manusia sebagai metode pengobatan atas berbagai penyakit dengan cara menancapkan sengat lebah ke beberapa titik tubuh manusia, dan tentu saja pada akhirnya metode tersebut mengakibatkan kematian bagi si lebah itu sendiri.

Pelajaran :


Sebaik-baik pekerjaan adalah mengerjakan hal yang baik, di tempat yang baik, memperoleh rejeki yang baik, serta menghasilkan produk terbaik. Lebih dari itu, manfaat yang dihasilkan tidak hanya berguna bagi dirinya tapi juga bagi lingkungannya.

3. Tidak merugikan lingkungan atau menimbulkan kerusakan

Sifat Lebah Madu :
Lebah madu mengumpulkan makanannya dengan hinggap dipelbagai bunga dan ranting, namun tidak ada satu pun bunga yang rusak atau ranting yang patah, bahkan tidak ada sampah yang ditinggalkan olehnya.

Pelajaran :
Keberkahan dalam bekerja hanya akan didapat jika tidak ada pihak manapun yang dirugikan atas proses usaha yang dilakukan, hasil yang baik hanya akan didapat melalui cara yang baik pula.

4. Bekerja keras dan anti korupsi

Sifat Lebah Madu :
Tiap jenis lebah madu baik ratu, pekerja, maupun pejantan memiliki usia hidup yang singkat. Ratu lebah memiliki usia paling lama 3 tahun, lebah pekerja memiliki usia paling lama 3 bulan, sedangkan lebah pejantan harus berakhir hidupnya setelah melakukan perkawinan dengan ratu. Oleh karena usianya yang singkat maka dimasa produktifnya mereka berusaha sungguh-sungguh dan bekerja keras guna mempertahankan kelangsungan hidup koloni.

Lebah pekerja memulai pekerjaannya sebelum matahari terbit dan mengakhirinya sebelum matahari terbenam, mereka mampu menempuh perjalanan hingga beberapa kilometer dalam mengumpulkan makanan. Dari semua lebah pekerja yang mengumpulkan makanan tidak ada satupun yang mangkir dari tugasnya serta tidak ada yang korupsi dengan mengambil sedikitpun makanan yang ia kumpulkan, semua makanan yang didapat semuanya dikumpulkan di sarang untuk kemudian dibagi berdasarkan pembagian yang adil.

Hanya madu yang boleh dinikmati oleh seluruh kasta di koloni, namun untuk royal jelly hanya boleh dinikmati oleh ratu lebah dan calon ratu lebah. Tidak ada lebah pejantan atau lebah pekerja yang berani memakan royal jelly tersebut walaupun itu dikumpulkan sendiri oleh lebah pekerja.

Pelajaran :


Dalam sistem pemerintahannya, ratu lebah tidak pernah membentuk suatu badan/lembaga pengawas untuk mencegah terjadinya mangkir atau korupsi didalam koloninya, tiap-tiap individu lebah memiliki integritas dan komitmen yang sangat tinggi untuk bekerja keras dan bekerja ikhlas sesuai dengan kodratnya.

5. Mempertahankan diri dan harga diri hingga mati

Sifat Lebah Madu :
Lebah tidak akan menyerang kecuali dalam keadaan terdesak atau terganggu. Senjata lebah berupa sengat menyatu dengan bagian abdomen (perut), sehingga jika lebah menancapkan sengatnya maka si lebah akan mati akibat robek perut ketika berupaya melepaskan diri.

Saat ini sengat lebah telah dimanfaatkan pula oleh beberapa manusia sebagai metode pengobatan atas berbagai penyakit dengan cara menancapkan sengat lebah ke beberapa titik tubuh manusia, dan tentu saja pada akhirnya metode tersebut mengakibatkan kematian bagi si lebah itu sendiri.

Pelajaran :


Sebagai sesama mahluk yang hidup bersama di muka bumi, manusia seharusnya tidak mengganggu mahluk hidup lainnya terlebih lagi manusia lainnya namun tidak juga lari ketika diganggu, ketika gangguan tersebut terkait dengan harga diri atau keselematannya maka ia harus membelanya dengan sungguh-sungguh.

Manusia paripurna


Gajah mati meninggalkan gading, macan mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan kebaikannya. Sebaik-baik manusia adalah manusia yang mampu memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya bagi lingkungannya, bekerja dengan profesional, namun tidak menyerah pada berbagai gangguan. Manusia tersebut mampu mengetahui siapa dirinya dan kemana kelak ia akan kembali. Dengan belajar pada alam ia mampu bertindak bijaksana dalam kehidupannya karena ia sadar bahwa pada hakikatnya alam telah ditakdirkan untuk menyembah Tuhannya dengan caranya masing-masing.

Windmill  Time goes wherever you are

Note : Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kolom Kita

About windmill

Seorang hamba Allah SWT yang terus berusaha bersemangat dalam menjalani hidup. Suami yang berusaha untuk setia dan bertanggungjawab. Ayah yang berusaha menyayangi dan menjadi teladan.
This entry was posted in Keteladanan, Teropong Negeri Emas and tagged , . Bookmark the permalink.

Leave a comment